Bisnisplan bukanlah sebuah novel yang berisi cerita-cerita, namun hanya sebuah ringkasan atas acuan bisnis. Bahkan, Anda hanya memerlukan selembar kertas saja untuk membuat rencana ini karena hanya menulis hal-hal penting dalam bisnis. Menulis singkat dapat menghemat waktu dan tidak akan membuat orang malas membacanya.
Ingin tau Cara Membuat Resensi Buku, perhatikan unsur dan langkah-langkah resensi buku dalam artikel ini supaya memberikan hasil resensi yang bagus serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca itu sendiri. Pernah membuat resensi buku? Saat sekolah atau kuliah, kamu mungkin pernah mendapatkan tugas untuk membuat resensi buku. Resensi adalah ulasan tentang sebuah buku. Membuat resensi tidak bisa seenaknya loh. Ada ketentuan yang harus ditaati ketika menulis sebuah resensi, Berikut ini adalah cara membuat resensi buku. Sebelum membahas lebih jauh tentang caranya, kamu perlu tahu hal-hal seputar resensi mulai dari definisi, manfaat, tujuan, hingga unsur resensi. Penasaran bagaimana penjelasannya? Simak dengan cermat di bawah ini. Daftar Isi 1Pengertian Resensi BukuManfaat dan Tujuan Resensi BukuUnsur-unsur Resensi Buku1. Judul Resensi2. Identitas Buku3. Ikhtisar Buku4. Kepengarangan5. Kelebihan dan Kekurangan Buku6. KesimpulanCara Membuat Resensi Buku1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi2. Membaca Buku yang Akan Diresensi 3. Pilih Teknik Menulis Resensi4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi5. Baca UlangContoh Resensi BukuRekomensasi Buku Pengertian Resensi Buku Resensi berasal dari kata recensere atau revidere. Kata dalam bahasa Latin ini berarti melihat kembali; menimbang; menilai. Dalam Bahasa Belanda, resensi disebut rencensie yang berarti membicarakan dan menilai. Menurut Sitepu 2013, resensi memiliki arti dasar memeriksa, mencermati, meninjau, atau melihat kembali sesuatu. Sementara itu menurut ahli lain yakni Gorys Keraf. Resensi merupakan tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Supaya lebih mendalami mengenai pendapat resensi, silakan baca pada artikel Apa itu Resensi? Berdasarkan pengertian resensi secara etimologis dan pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa resensi adalah ulasan suatu karya baik itu buku, musik, drama, pameran, film, atau bentuk karya lain. Terdapat proses menilai dan mencermati dalam resensi. Manfaat dan Tujuan Resensi Buku Mengapa menulis resensi buku? Mungkin terbersit pertanyaan semacam itu di kepalamu. Resensi buku bukan sekadar tulisan yang dibuat tanpa tujuan. Resensi buku ditulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai buku tertentu, begitu penjelasan sederhananya. Menulis resensi buku bertujuan Memberikan informasi kepada pembacaMemberikan bahan pertimbangan kepada pembacaMenjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak pembaca tentang sebuah bukuMemaparkan informasi-informasi yang dapat dijadikan pembaca untuk menilai apakah buku tersebut patut dibaca atau tidakMempromosikan buku kepada pembaca Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa resensi buku mempunyai kebermanfaatan mulai dari pembaca, penulis buku, hingga penulis resensi. Manfaatnya meliputi Sebagai bahan pertimbangan untuk pembaca dalam memilih bukuMendatangkan nilai ekonomis untuk penulis resensi karena tulisan resensinya dipublikasikan di media tertentuSebagai ajang promosi buku. Hal ini memberikan manfaat untuk penulis dan penerbit buku Manfaat dan tujuan inilah yang mendasari mengapa menulis resensi buku. Alasannya karena resensi buku ini memberikan manfaat untuk pembaca, penulis buku, dan penulis resensi. Jadi misalnya kamu hendak membeli buku tentang Ilmu Ekonomi sebagai sumber referensi. Dari sekian banyaknya buku bertema Ilmu Ekonomi, kamu bisa mencari dan membaca resensinya untuk mendapatkan gambaran setiap buku. Sehingga kamu bisa mempertimbangkan buku mana yang paling cocok dengan kebutuhanmu. Resensi buku memudahkan pembaca untuk memilih buku yang akan dibaca. Nah, menulis resensi buku harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Kamu tidak bisa menulisnya sembarangan. Bila mengabaikan unsur-unsur ini maka tulisan yang kamu buat dapat dikatakan resensi buku. Singkatnya, tanpa unsur-unsur maka tulisan yang dibuat tidak tergolong resensi sebab unsur-unsur inilah yang membedakan resensi dengan jenis tulisan lain. Baca juga 5 Tujuan Resensi Buku Yang Perlu Diketahui Dalam meresensi buku tidak boleh sembarangan. Hal yang harus diperhatikan adalah harus adanya unsur-unsur resensi itu sendiri. Secara umum, resensi buku terdiri dari judul resensi, identitas buku, ikhtisar buku, pengarang, kelebihan dan kekurangan buku serta kesimpulan. 1. Judul Resensi Judul merupakan bagian awal yang penting. Bagian inilah yang memikat pembaca untuk tetap membaca isi resensi atau tidak. Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik. 2. Identitas Buku Identitas buku adalah informasi umum buku yang diresensi yakni judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan cetakannya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku. Baca lebih lengkap deh mengenai apa saja yang termasuk Identitas Buku. 3. Ikhtisar Buku Bagian ini berisi sinopsis buku. Sinopsis berbeda dengan ringkasan. Saat menulis bagian ini, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis dengan bebas. Terpenting adalah buatlah sinopsis yang memantik rasa penasaran pembaca. Sehingga tulisanmu harus menarik. Catatan lainnya adalah tidak perlu menceritakan seluruh isi. 4. Kepengarangan Kepengarangan mengulas tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas. Menjelaskan tentang si penulis mulai dari latar belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Bagian ini adalah unsur yang penting di dalam resensi karena track record penulis dapat memunculkan rasa penasaran pembaca. Selain itu pembaca mempunyai gambaran mengenai jejak karir penulis selama ini dan pencapaian-pencapaiannya. Bagian ini menjadi salah satu bahan pertimbangan pembaca untuk memilih buku. 5. Kelebihan dan Kekurangan Buku Unsur yang harus ada selanjutnya adalah ulasan tentang buku. Umumnya berisi kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi penilaian terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dirujuk oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak. 6. Kesimpulan Nah, di bagian penutup ada kesimpulan. Kamu dapat menulis opini tentang buku. Isinya bisa berupa kritik dan saran terhadap penulis buku. Kamu tidak juga memberikan rekomendasi kepada pembaca. Baca juga Apa Perbedaan Resensi Buku Fiksi Dan Non Fiksi? Cara Membuat Resensi Buku Jadi saat menulis resensi maka kamu harus memperhatikan 6 unsur di atas. Unsur-unsur tersebut harus ada dalam tulisan resensi. Setelah mengetahui dan memahami unsur-unsur resensi, penjelasan berikutnya adalah cara membuat resensi buku. Seperti apa langkah-langkahnya? 1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi Tahap pertama adalah menentukan buku yang akan diresensi. Apakah buku tersebut adalah jenis fiksi atau non-fiksi? Menulis resensi buku non-fiksi dan fiksi pada dasarnya sama. Hanya saja tetap memiliki sedikit perbedaan terutama sisi kronologis cerita. Buku non-fiksi cenderung tidak memiliki sisi tersebut karena memang isinya bukan cerita contohnya buku pelajaran, buku ajar, dan sebagainya. Buku-buku tersebut tidak berisi kumpulan informasi dan pengetahuan tentang suatu topik atau bidang ilmu tertentu. Melansir terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan ketika menentukan buku yang diresensi. Buku tersebut harus memenuhi kriteria tertentu yakni isinya tentang persoalan aktual, kualitas bagus, belum pernah diresensi, dan terbitan baru. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Setelah menentukan bukunya, kamu wajib membaca buku tersebut. Dengan membacanya, kamu akan mengenal aspek yang ada di dalam buku. Kamu mempunyai gambaran mengenai isi buku tersebut. Pengalamanmu ketika membaca buku adalah salah satu bahan untuk menulis resensi. Dengan pengalaman dan informasi yang kamu dapatkan saat membaca bukunya, kamu mendapatkan bahan untuk mengulas buku tersebut. Ketika membaca buku, kamu juga bisa mencatat beberapa bagian penting yang dibutuhkan saat menulis resensi. Selain itu, kamu dapat menentukan angle yang menarik dari buku tersebut yang bisa diangkat. Memilih bagian/isi dari buku tersebut yang di-highlight dalam resensi. 3. Pilih Teknik Menulis Resensi Langkah berikutnya adalah pilih teknik menulis resensi. Ada beragam teknik menulis resensi yakni Teknik Cutting dan Glueing, Teknik Focusing, dan Teknik Comparing. Dalam penentuan teknik menulis resensi, kamu harus mempertimbangkan dan mampu mengandaikan buku tersebut akan sangat tepat bila ditulis dengan menggunakan teknik yang mana. Penentuan teknik akan mempengaruhi bagaimana kamu akan menyajikan resensi tersebut. 4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi Tahap krusial yakni menulis resensi buku. Pada tahap ini, kamu harus menulis dengan memperhatikan unsur-unsur resensi. Setelah mendapatkan gambaran dan ulasan yang akan diangkat dalam resensi maka kamu harus menentukan judul resensi, menulis identitas buku, membuat ikhtisar, memberikan penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan opini serta rekomendasimu. 5. Baca Ulang Resensi buku sudah selesai ditulis? Saatnya membaca ulang. Dengan membaca ulang, kamu bisa mengoreksi tulisan misal ada typo, kesalahan penulisan struktur, data yang kurang, dan sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut bagus dan baik sehingga pembaca pun tertarik, nyaman, dan mudah memahaminya. Contoh Resensi Buku Resensi Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran Daring Judul Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran DaringPenerbit DeepublishPengarang Yusuf BilfaqihISBN 978-602-280-962-3Jumlah Halaman xiv, 133Harga Rp Membicarakan dunia pembelajaran memang tidak ada habisnya untuk disimak dan dinikmati. Khususnya bagi pendidik yang berkewajiban untuk menyusun materi pembelajaran. Sayangnya, menyusun sebuah materi pembelajaran secara daring itu tidaklah mudah. Itu sebabnya banyak pendidik yang mencari buku referensi bagaimana cara membuatnya. Buat kamu yang sedang mencari buku penyusunan materi pembelajaran secara daring, kamu bisa membaca buku karya Yusuf Bilfaqih ini. Ada banyak bab yang akan dibahas, tentu saja dibahas secara gamblang, mendalam dan sesuai standar. Standarisasi dan spesifikasi teknologi Pembelajaran Jadi esensi penyusunan materi pembelajaran secara daring yang baik dibuat sesuai standar. Standar merupakan kesepakatan bersama atas sejumlah spesifikasi atau guidelines untuk tujuan interoperability. Standar masih disalahpahami membatasi fleksibilitas dan kreativitas. Adapun tujuan utama standar untuk teknologi pembelajaran, yaitu menyediakan solusi interoperability dan reusability suatu sistem, komponen dan objek. Saat ini banyak standar di bidang teknologi pendidikan dan pembelajaran. Diantaranya ada macam standar yang dikelompokan ke dalam tiga kategori, salah satu kelompok standar yang terkait dengan system pembelajaran daring, yaitu learning technology standard. Ada tiga macam klasifikasi standar yang terdiri dari quality standards, learning technology standards dan related standards. Dimana dari ketiga macam tersebut akan dijelaskan secara gamblang di buku berjudul esensi penyusunan materi pembelajaran daring. Mengenal Lebih Dekat Objek Pembelajaran Objek pembelajaran adalah objek pembelajara unit pembelajaran seukuran mata kuliah. Beberapa orang memperhatikannya sebagai kumpulan asset digital yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. setiap objek pembelajaran dapat diuji melalui asesmen yang mengukur tujuan pembelajaran atau kompetensi dan diposisikan sebagai bagian dari objek pembelajaran atau dikumpulkan sebagai objek asesmen. Fitur pembelajaran dilengkapi dengan banyak fitur. Misalnya perlu fitur basis objektif, bebas konteks, sumber tunggal, bebas format, interaktif, deskriptif dan lengkap. Setidaknya di buku ini kamu juga akan diajarkan bagaimana cara membuat objek pembelajaran. Penasaran seperti apa? lebih baik baca langsung penjelasan langsung di bukunya. Metadata Objek Pembelajaran Esensi penyusunan materi pembelajaran daring yang tidak kalah penting adalah metadata objek pembelajaran. Ada konsep dan model informasi yang disertai dengan dimensi meta data objek pembelajaran. Ada yang merujuk pada kumpulan kata kunci, atribut dan informasi deskriptif bagi penyusun, sistem tentang objek pembelajaran maupun bagi peserta didik. Data yang kaya ini merupakan bagian penting ketika menggunakan aplikasi dan database dalam proses pembuatan objek pembelajaran dan proses deliverynya. Dimana metadata berisi data pencarian yang diperlukan dan disertakan dalam objek pembelajaran. Banyaknya informasi yang terkandung dalam metadata pun tergantung pada kebutuhan. Semakin tinggi tingkat reuse dan tingkat ke berbutiran objek pembelajaran semakin detail metadata yang diperlukan. Selain mempelajari meta data, juga akan mempelajari model informasi metadata objek pembelajaran. Model dari metadata ini adalah IEEE yang mendeskripsikan himpunan elemen data yang tersedia untuk membangun metadata. Model informasi IEEE dikelompokkan ke dalam Sembilan kategori, yang macam-macamnya bisa simak di halaman 32. Membuat Objek Pembelajaran Terkait bagaimana membuat objek pembelajaran, kamu juga bisa pelajari di bab ini. Penulis membahas bagaimana membuat objek pembelajaran berdasarkan pada spesifikasi structural untuk tiap tipe objek pembelajaran, panduan dan contoh untuk klasifikasi tipe materi yang berbeda. Kelebihan di bab ini, penulis memberikan petunjuk praktis dalam hal kapan dan bagaimana menuliskan tipe materi yang beragam yang terdiri dari materi untuk belajar, latihan dan untuk asesmen. Di bab ini memang ada beberapa bagian penting yang akan kamu pelajari. Ada bagian pengantar, bagian pengenalan yang akan menjelaskan kegunaan dari objek pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan bagian kepentingan dan masih banyak lagi. Semuanya dikemas secara sederhana, enak dipahami . Cara menyusun Materi Untuk Belajar Kamu penasaran bagaimana membuat OI konsep? Atau bagaimana cara membuat template OI KOnsep? Nah di bab inilah akan dijelaskan langkah demi langkah. Sehingga lebih mudah dalam menyusun materi pembelajaran secara daring. Termasuk pula akan dijelaskan tentang penggunaan template konsep. Di bab ini kamu pun juga mempelajari tentang fakta. Tahukah kamu jika tidak seperti konsep dimana semua anggotanya berbagi sifat-sifat bersama fakta adalah unik, salah satu dari jenis informasi. Ada tiga tipe fakta, yaitu objek konkrit yang spesifik, data yang unik, dan semacam hubungan antar konsep. Kesimpulan Buku ini sangat direkomendasikan, karena ditulis secara aplikatif. Dijelaskan dan dipaparkan secara gamblang dan jelas. Termasuk pula akan menjelaskan bagaimana menyusun materi untuk latihan. Misal bagaimana membuat item latihan OI Konsep, bagaimana latihan OI fakta dan masih banyak lagi. Semua kan dibongkar tuntas. Ingin mengetahui contoh resensi buku? Dapat baca di artikel selanjutnya Contoh Resensi Buku Pendidikan Caranya ada 5 langkah. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan ada 6 poin. Sekarang waktu untuk menuliskannya. Selamat mencoba! Kontributor Ana Widiawati Rekomensasi Buku 1811.2019 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Aspek yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat ringkasan novel adalah 1 Lihat jawaban Iklan Jawaban 4.7 /5 3 Aleksandraolin12 Iklan iklan novel Penjelasan:maaf ngasal ngga tau ilustrasi soga bermanfaat Iklan Ada pertanyaan lain? Cari jawaban lainnya Pertanyaan baru di B. Indonesia Cara Menulis Novel & Cara Membuat Novel Berkualitas bagi Pemula – Pada hakikatnya, tak ada yang benar atau salah dalam menulis dan membuat novel. Itu semua nantinya akan kembali lagi pada masing-masing individu. Akan tetapi, artikel ini mencoba untuk memberikan beberapa tips atau metode menulis dan membuat novel yang menarik bagi para pemula. Berikut penjelasannya. Metode untuk Menulis dan Membuat Novel BerkualitasMetode Pertama Ciptakan Dunia Fiksi atau Khayalan1. Coba untuk Mencari Sumber Inspirasi2. Pikirkan dan Tentukan Genre3. Bayangkan Target Pembaca Novel Kalian4. Kemabangkan Latar secara Luas dan Memikat5. Buatlah Tokoh atau Karakter yang Mudah Diingat6. Melakukan Riset selama Proses Menulis7. Berikan Gambaran Garis Besar Alur/Plot8. Menentukan Point of ViewMetode Kedua Menulis Konsep1. Tentukan Schedule Menulis2. Segera Menulis apabila Kalian Tidak Terpaku dengan Plan3. Buat Skema Menggambarkan Novel4. Pakai Penulisan Deskriptif5. Buat Dialog Realistis6. Jangan Abaikan Adegan Aksi7. Tulis Konsep Awal PermulaanMetode Ketiga Merevisi Konsep1. Tulis Konsep Sesuai Kebutuhan Novel2. Sunting Konsep yang Dirasa Benar3. Meminta Saran dari Berbagai Sumber4. Bila Berminat Pelajari berbagai opsi Penerbitan Metode untuk Menulis dan Membuat Novel Berkualitas Di bawah ini akan dijelaskan 3 metode menulis dan membuat novel berkualitas yang mana dari ketiga metode tersebut terbagi menjadi beberapa penjelasan. Metode Pertama Ciptakan Dunia Fiksi atau Khayalan 1. Coba untuk Mencari Sumber Inspirasi Posisikan diri kalian sebagai seorang penulis atau pengarang novel. Penulis novel adalah orang yang sangat berperan dalam proses kreatif pembuatan novel. Dalam hal ini, kalian tidak akan pernah tahu atau menduga-duga kapan munculnya suatu ide atau gagasan yang apik. Maka bawalah semacam notes dan pena agar kalian dapat menulis ide yang datang kapan saja dan di mana saja. Atau bisa juga membawa semacam catatan digital guna mempermudah proses pencatatan ide yang muncul. Adapun hal-hal yang bisa kalian catat, misalnya, berupa kalimat, kutipan, atau semacam poin-poin berupa bagan. Namun, kalian juga jangan terpaku dengan menunggu inspirasi datang dengan sendirinya, melainkan carilah beberapa contoh kreatif yang bisa membangkitkan ide. Kalian bisa mencari inspirasi itu melalui buku, film yang pernah kalian tonton, cerita dari kerabat, bahkan melalui pertunjukan seni. Inspirasi bisa datang dari mana saja karena bentuknya memang tak terbatas. Kemudian, inspirasi juga bisa dengan memikirkan hal-hal yang berkaitan pada hidup kalian sendiri. Kalian bisa ambil cerita apapun dalam hidup, misalnya, cerita yang menginspirasi atau membuat penasaran. Kemudian, kalian bisa mengembangkan lagi topik tersebut dan memperdalam lagi sehingga bisa menjadi sebuah cerita yang menarik. 2. Pikirkan dan Tentukan Genre Memang tidak semua novel termasuk ke dalam kategori sempurna, tetapi beberapa novel mungkin akan membantu apabila kalian membayangkan dan memikirkan genre yang kalian sukai. Coba untuk membaca buku-buku penting guna memberikan pemahaman bagaimana cara membuat novel dengan genre tersebut. Bilamana kalian baru menentukan satu genre, atau bahkan belum menentukan sama sekali, bukanlah suatu masalah. Kalian dapat membaca buku sebanyak-banyaknya, kemudian tentukan dan ciptakan genre sendiri bila diperlukan. Novel terdiri dari berbagai genre yang bisa menjadi acuan kalian, misalnya, fiksi ilmiah, fantasi, fiksi historis, thriller, dan sebagainya. Umumnya, novel dengan genre tersebut cenderung ditulis dalam seri yang panjang karena alur ceritanya juga luas. Selain itu, bisa menentukan genre apapun yang memang sudah menjadi fokus kalian. Bacalah buku atau novel dengan genre sebanyak mungkin. 3. Bayangkan Target Pembaca Novel Kalian Meski pada semestinya kalian tidak membuat prediksi terkait siapa yang hendak membaca novel kalian, tetapi tak ada salahnya untuk memperkirakan siapa yang mungkin akan menjadi pembaca. Ini bisa jadi pertimbangan untuk melakukan metode-metode berikutnya. Kalian bisa memprediksikan bahwa seorang pembaca umumnya bergantung pada genre buku yang hendak dibacanya. Oleh karena itu, pikirkan novel populer dengan genre pilihan kalian dan siapa target atau pembacanya. Kalian tidak perlu memutuskan target dengan tepat, tetapi setidaknya cukup mempertimbangkan saja. Sebagai contoh, novel dengan genre romance cenderung digemari oleh pembaca remaja dengan kisaran usia belasan hingga 20-an. Kemudian, genre inspiratif lebih diminati oleh pembaca berusia 30 sampai 40-an. Namun, itu hanyalah contoh dan bukan merupakan tolak ukur pasti. 4. Kemabangkan Latar secara Luas dan Memikat Latar suatu novel tidaklah hanya terpaku pada kota tertentu saja, kalian bisa membayangkan atau memikirkan seluruh universal. Latar yang kalian ciptakan atau buat, hendak menentukan suasana dalam novel, gaya penulisannya, dan memengaruhi konflik yang dihadapi tokoh atau karakternya. Sebagai gambaran, kalian bisa memikirkan hal-hal berikut apabila hendak membuat kemungkinan latar baru 1 Apakah bersandarkan pada lokasi yang populer bagi kalian dalam kehidupan nyata? 2 Latarnya terjadi di bumi atau di galaksi lain 3 Latarnya masa kini atau masa mendatang? 4 Bagaimana keadaan masyarakat di lokasi tersebut? 5 Berlangsung dalam kurun berapa lama? 101 Hari Menulis & Menerbitkan Novel Manual Bagi Calon Penulis Inilah buku yang akan memandu siapa saja untuk berani mulai menulis novel. Hanya butuh 101 hari saja. Ditanggung di hari ke-101, naskah novel kalian siap ditawarkan ke penerbit. Dengan catatan, Anda mengikuti dengan saksama petunjuk dalam buku ini, langkah demi langkah. Jika ada novel yang ingin kalian baca belum ditulis, Anda sendiri yang harus menulis novel itu! 5. Buatlah Tokoh atau Karakter yang Mudah Diingat Lazimnya, dalam beberapa novel, tokoh atau karakter terpenting, yaitu protagonis. Maka dari itu, buat dan ciptakan tokoh utama dengan kepribadian dan pemikiran yang mencolok. Karakter protagonis tak melulu disukai, tetapi lazimnya bisa dipahami oleh pembaca sehingga mereka terus tertarik dengan cerita. Kalian tentu diperboleh menciptakan lebih dari satu karakter protagonis. Kemudian, bilamana kalian menciptakan pula karakter antagonis utama yang memiliki konflik dengan si protagonis, buatlah si antagonis ini menjadi tiga dimensi dan mudah dipahami pembaca meski memiliki sifat jahat. Lalu, tokoh sekunder tak usah digambarkan sedetail itu, akan tetapi tetap masuk akan. Berikan gambaran pada tiap tokoh atau karakter dengan lengkap meski kalian tidak menggambarkannya secara terperinci. Tak sedikit penulis novel mengandaikan tokoh mereka sebagai manusia yang nyata dan berupaya semaksimal mungkin untuk menulis peran apa yang tepat untuk tokoh tersebut. 6. Melakukan Riset selama Proses Menulis Jumlah riset yang harus dilakukan itu tergantung pada novel yang ditulis. Sebagai contoh, karya fiksi historis selama Perang Dunia cenderung lebih banyak daripada novel yang terinspirasi dari pengalaman pribadi. Dengan begitu, lakukan riset secukupnya guna memastikan novel kalian apapun temanya. Penulisan karya fiksi tidak membuat kalian terhindar dari plagiarisme. Apabila menarik ide dari sumber lain, pastikan untuk mengenali sumber itu melalui pernyataan. 7. Berikan Gambaran Garis Besar Alur/Plot Novel dengan karakter atau tokoh yang bagus, akan tetapi mempunyai alur yang lemah, cenderung tidak menarik pembaca. Pokok pikiran umum dalam merancang alur, yakni menciptakan masalah atau konflik. Ciptakan ketegangan yang terus menerus meningkat hingga konflik mencapai pada klimaks, lalu diselesaikannya dengan satu atau lain cara. Dalam hal ini, novel tidak melulu happy ending. Sebuah novel tidak selalu menyelesaikan konflik atau pertikaian sepenuhnya, bahkan ada beberapa konflik yang dibiarkan. Apabila pembaca menyukainya, mereka akan dengan sendirinya menyelesaikan konflik itu, seperti melalui spekulasi atau sejenisnya. 8. Menentukan Point of View Umumnya, novel dibuat dengan sudut pandang orang ketiga, yakni perspektif luar yang mengamati tokoh. kemudian, bisa juga sudut pandang orang pertama, yakni menggunakan “aku”-an dari sudut pandang si tokoh. Selain itu, dapat ditulis dengan sudut pandang orang kedua, yakni menyebut pembaca sebagai “kamu”-an, atau gabungan beberapa point of view. Kalian tidak harus menetapkan sudut pandang novel sebelum menulis kalimat awal. Bahkan, bisa saja mungkin kalian sudah selesai menulis keseluruhan isi, kemudian baru dapat menentukan sudut pandang mana yang lebih baik untuk digunakan. Dalam pembuatan novel tidak ada aturan yang pasti terkait sudut pandang mana yang bagus atau cocok untuk jenis novel tertentu. Namun, apabila kalian menulis novel cakupan luas dan tokoh yang beragam, kalian bisa gunakan sudut pandang orang ketiga agar bisa membantu kalian untuk menjangkau keseluruhan tokoh. Metode Kedua Menulis Konsep 1. Tentukan Schedule Menulis Kalian perlu mencari tempat dan waktu yang mendukung untuk menyelesaikan konsep awal. Kalian dapat menulis di waktu yang sama setiap malam, menulis sebentar-sebentar tetapi sering, atau menulis dalam waktu 3 sampai 4 kali seminggu. Seperti yang sudah dikatakan di awal, jangan menunggu inspirasi. Maka kalian harus menganggap bahwa menulis sebagai kegiatan rutinitas dan harus mematuhi jadwal yang telah dibuat. Buatlah jadwal spesifik di kalender. Kemudian, tentukan tempat yang cocok untuk menulis sehingga kalian bisa patuh akan jadwal dan fokus untuk menulis cerita. Kalian juga bisa beli kursi khusus yang tidak menyebabkan sakit punggung dan nyaman. Hal itu karena dalam menulis dan membuat novel membutuhkan waktu yang lama untuk berada di tempat tertentu. 2. Segera Menulis apabila Kalian Tidak Terpaku dengan Plan Apabila kalian adalah tipe yang tidak terpaku pada rencana, segeralah menulis. Meski bagus rasanya bilamana kalian sudah membayangkan genre, alur, tokoh atau karakter, dan latar cerita, akan tetapi janganlah merasa terbebani dengan itu semua. Sebagian penulis akan mengalami perkembangan saat dirinya bekerja tanpa banyak plan. Ikuti sesuai dengan gaya dan tingkat kreativitas yang kalian miliki. Bagi sebagian penulis mungkin dengan adanya plan akan memperlancar proses menulisnya. Namun, sebagian lagi menganggap bahwa plan bisa menjadi sekat. Meski kalian lebih memilih untuk memiliki plan, tetapi janganlah terlalu terpaku dengan semua rincian yang telah ditetapkan. Karena dikhawatirkan nantinya kreativitas kalian jadi terbatas. 3. Buat Skema Menggambarkan Novel Skema sangatlah bagus untuk menggambarkan ide atau gagasan dan memberi tujuan kecil yang hendak dicapai dalam usaha menyelesaikan tujuan yang besar. Namun, apabila kalian bisa menulis secara baik dengan tanpa panduan detail atau semacam skema, kalian boleh bebas menerima inspirasi serta tulis yang dirasa benar dan sesuai. Dalam hal ini, skema bukanlah pengikut, melainkan panduan. Tujuannya, yaitu sebagai panduan awal dengan representasi visual yang menunjukkan alur cerita. Kerangka bisa saja berubah setelah dimulainya proses penulisan. Kalian diperbolehkan memperbaharui dan menyusun ulang skema selama proses. Terkadang, skema cenderung membantu setelah kalian menyelesaikan satu sampai dua konsep. 4. Pakai Penulisan Deskriptif Coba pakai penulisan deskriptif guna memikat pembaca ke dalam cerita kalian. Penjelasan deskriptif atau berupa paragraf akan membantu pembaca dalam merepresentasikan tokoh dan latar dalam novel. Cara ini sekadar memberikan detail yang cukup untuk membangun daya khayal pembaca. Maka dari itu, coba untuk berlatih menulis paragraf deskriptif yang mengintroduksikan setiap tokoh utama dan latar. Mulai dengan kalimat singkat, tetapi memikat yang menghadirkan fakta singkat dan menarik terkait tokoh atau latar cerita. Kemudian, kalian bisa menggunakan kalimat deskriptif yang hidup. Menulis Novel dengan Bahagia Sangat banyak orang yang ingin menulis, tetapi mengalami kesulitan. Mungkin hal ini seperti orang yang sangat banyak uang, tetapi bingung untuk menginvestasikannya. Terutama jika berhubungan dengan keraguan berinvestasi yang tepat dan terpercaya. Namun, sesungguhnya menulis tidak sesulit mencari orang jujur dan tidak perlu merasa ragu untuk menuliskannya. Jangan membaca buku ini, jika merasa hanya membuang-buang waktu. Langsung saja menulis novel, lalu baca buku ini. Setelah itu, revisi kembali novelnya. Selamat menulis novel dengan bahagia! 5. Buat Dialog Realistis Selain dianjurkan untuk membuat dialog yang realistis, buatlah dialog yang memuat pengungkapan. Umumnya, novel terdiri dari dialog di antara tokoh yang mana kualitas dialog akan berpengaruh pada persepsi pembaca terkait kualitas dari novel. Dialog cenderung kaku dan tidak realistis akan membuyarkan daya khayal mereka, sedangkan dialog yang logis juga menarik akan membuat mereka semakin terpikat. Dialog yang bagus memanglah jadi tantangan bagi penulis, tetapi kalian dapat memulainya dengan menyimak pembicaraan orang lain, seperti mendengarkan obrolan orang lain dan amatilah bagaimana percakapannya berjalan, semakin majukah atau mendalam atau malah stagnan. Coba bedah karakternya agar bisa membayangkan bagaimana mereka melakukan percakapan. Pastikan agar gaya dialognya sesuai dengan tokoh. Kemudian, jangan pula memakai dialog untuk menuangkan informasi pada pembaca. Alangkah baiknya, pakailah dialog untuk memanusiakan tokoh, menciptakan masalah atau konflik, dan membangkitkan alur cerita. 6. Jangan Abaikan Adegan Aksi Jangan mengabaikan adegan aksi apapun itu genrenya. Sebagai contoh, novel dengan genre thriller mungkin akan memuat banyak aksi, akan tetapi genre roman pun demikian, hanya dibedakan dari jenis aksinya. Coba olah lagi adegan yang membawa para tokoh ke dalam masalah yang menegangkan. Apabila kalian membuat atau menciptakan tokoh yang tiga dimensi dan dapat dimengerti atau dipahami, mudah bagi kalian untuk menciptakan adegan aksi yang menarik pembaca. Maka dari itu, sesuaikan gaya penulisan, kalian bisa membuat 8 hingga 10 adegan aksi penting, lalu mengolah dan mengembangkannya lagi berdasarkan aksi itu. Lalu, jangan ciptakan aksi tanpa adanya alasan. Namun, semua novel akan lebih menarik dan memikat dengan momentum penting yang melibatkan aksi kritis. 7. Tulis Konsep Awal Permulaan Saat plan, skema, dan riset sudah dirasa cukup. Cobalah untuk mulai menulis konsep awal. Konsep awal novel tidaklah harus menarik perhatian karena yang terpenting selesai. Tidak perlu merangkai dengan bahasa yang sempurna dan jangan mengkhawatirkan konsep kasar atau tidaknya. Buat komitmen untuk menulis sesuai schedule yang ditentukan dan hasilkan konsep awal. Buat tujuan sederhana untuk memotivasi diri, seperti menyelesaikan satu bab, beberapa halaman, atau sejumlah kalimat per harinya. Kalian juga dapat membuat tujuan jangka panjang, misalnya, komitmen menyelesaikan konsep awal dalam kurang setengah tahun. Ingin Jadi Penulis Belajar Dari Penulis Best Seller Buku ini memuat motivasi dan pengetahuan yang dapat menginspirasi Anda untuk melakukan kegiatan menulis. Siapa tahu kalian selanjutnya bisa menjadi penulis yang terkenal seperti Budi Dharma dengan novelnya, seperti Sapardi Djoko Damono dengan puisinya, seperti Rowling dengan buku best sellernya, atau seperti penulis muda berbakat Erisca Febriani, Valerie Patkar, Almira Bestari, dan Najwa Shihab. Metode Ketiga Merevisi Konsep 1. Tulis Konsep Sesuai Kebutuhan Novel Setelah menulis konsep awal, rehatlah selama beberapa pekan. Kemudian, baca lagi konsep awal yang sudah kalian rancang, bacalah seakan kalian pembaca. Tentukan di bagian mana yang membutuhkan uraian atau penjelasan lagi, bagian mana yang membosankan, bagian mana yang kurang menarik, dan sebagainya. Kemudian, pikirkan pula bagaimana cara merevisi novel dan membuat novel semakin menarik. 2. Sunting Konsep yang Dirasa Benar Jangan khawatir akan proses penyuntingan sebelum kalian selesai menulis konsep yang berbobot. Kemudian, fokuskan perhatian dari segi kebahasaannya, seperti memotong kalimat atau paragraf yang tidak sesuai, memotong frasa repetitif, dan memperhatikan kalimat ambiguitas. Hindari sikap tidak rela’ pada tulisan, seperti menyayangkan untuk memotong paragraf indah, tetapi tidak menggerakkan cerita. Ambillah keputusan yang tepat dan ingat bahwa kalian bisa saja menggunakan alinea atau paragraf itu untuk novel berikutnya. 3. Meminta Saran dari Berbagai Sumber Tunjukkan konsep yang kalian miliki kepada orang yang terpercaya, seperti sahabat atau keluarga. Jadi, kalian bisa terbiasa dengan perasaan bahwa nantinya akan ada orang yang membaca hasil karya tulis kalian. Apabila orang terdekat tidak bisa diandalkan untuk memberi saran jujur sebab mereka tidak ingin menyakiti perasaan kalian, coba cari saran dari orang luar, seperti melalui komunitas penulis, mengikuti pelatihan menulis, dan sebagainya. 4. Bila Berminat Pelajari berbagai opsi Penerbitan Tak sedikit penulis mengibaratkan novel pertama sebagai pembelajaran yang bisa membantu mereka untuk menulis fiksi berbobot di waktu mendatang. Namun, apabila kalian tidak ragu dengan novel tersebut dan ingin menerbitkannya, terdapat beberapa cara yang tersedia. Misalnya, kalian dapat memilih perusahaan penerbitan buku, penerbit buku digital, bahkan menerbitkan sendiri. Kualitas setiap penerbitan memanglah beragam dan berbeda. Maka dari itu, sebelum memilih satu perusahaan penerbitan buku, coba untuk meminta beberapa sampel atau contoh agar kalian bisa melihat kualitas dari cetakan dan kertasnya. Itulah informasi terkait Cara Menulis dan Membuat Novel. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun itu, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya! Penulis Tasya Talitha Nur Aurellia Sumber dari berbagai sumber Buku Latihan untuk Calon Penulis Buku Latihan untuk Calon Penulis adalah sebuah buku catatan dengan konsep unik. Sangat cocok untuk mereka yang tertarik untuk belajar menulis. Di dalamnya, kalian akan menemukan beberapa tips menulis dari Puthut EA sekaligus disediakan lembar kosong untuk kalian mengasah keterampilan menulis secara langsung. Ingat! Ini bukan buku panduan menulis. Ini semacam buku yang akan menemani kalian menulis. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisienHalhal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat niaga Untuk keberhasilan okulasi perlu diperhatikan syarat-syarat berikut: BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Perumusan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, permasalahan yang perlu diperhatikan adalah :
Ilustrasi menulis novel. shutterstock - Cara menulis novel memang tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Khususnya bagi kalian para pemula, maka terdapat beberapa aspek yang tentu perlu ditentukan dan diperhatikan. Sebenarnya, menulis novel tidaklah sesulit seperti apa yang dibayangkan. Seseorang akan merasa sulit apabila sedari awal sudah mendapati rasa takut akan kegagalan. Sebelum menulis novel, maka sebenarnya Anda perlu menghilangkan pikiran negatif terlebih dahulu. Menghilangkan rasa takut meski pada nantinya novel yang sudah Anda tulis hanya dapat dinikmati diri sendiri, dapat menjadi modal utama Anda untuk menulis sebuah novel. Tidak ada salahnya untuk tetap melampiaskan ataupun menuangkan imajinasi dalam pikiran ke dalam tulisan novel. Hal tersebut pada nantinya akan menjadi sesuatu yang bahkan dapat diapresiasi. Apabila rasa kekhawatiran sudah hilang, barulah Anda dapat melanjutkan untuk menulis novel. Dalam cara menulis novel Anda perlu mengetahui apa saja yang harus ditentukan. Berikut ulasannya yang berhasil dihimpun dari Liputan6 dan berbagai dari 8 halaman Tentukan Genre Cara menulis novel yang pertama dan penting untuk diperhatikan adalah menentukan genre-nya terlebih dahulu. Anda bisa dengan bebas menentukan genre novel yang ingin ditulis. Umumnya, beberapa jenis atau genre novel yang bisa Anda pilih adalah romantis, horor, misteri, sains, fiksi hingga petualangan dan juga sejarah. ©Unsplash Menentukan genre terlebih dahulu sangatlah penting agar Anda dapat fokus ketika menulis sebuah novel. Genre ini pada nantinya juga akan mempengaruhi segmentasi pembaca. Anda bisa melakukan survei terlebih dahulu novel seperti apa yang sedang banyak diminati untuk menentukan genrenya. 3 dari 8 halaman Penokohan Apabila sudah menentukan genre, Anda bisa melanjutkannya dengan menentukan penokohan. Tokoh merupakan salah satu unsur penting yang harus ada di dalam cerita sebuah novel, bahkan bisa diibaratkan sebagai ruh novel itu sendiri. Pada nantinya, tokoh akan mampu membuat cerita dalam novel menjadi hidup. shutterstock Selain itu, penokohan di dalam novel juga akan berfungsi sebagai pembangun emosi sang pembaca. Penokohan dapat dikatakan baik apabila memiliki konflik di dalam cerita. Biasanya, beberapa penokohan yang terdapat dalam novel yaitu seperti protagonis pendukung utama cerita, antagonis tokoh jahat dalam cerita hingga tritagonis tokoh pembantu antara protagonis dan antagonis. 4 dari 8 halaman Karakteristik Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan dalam menulis sebuah novel adalah menentukan karakteristik. Setelah membuat penokohan Anda perlu memberi karakter pada setiap tokoh yang terdapat dalam novel tersebut. Karakteristik juga biasa dikenal dengan sebutan perwatakan yang begitu memiliki peran besar dalam jalan cerita novel. ©Shutterstock/YURALAITS ALBERT Anda bisa memberikan karakter yang kontras di setiap para tokoh apabila sedang menulis novel penuh konflik agar ceritanya menjadi lebih menarik. Sebab, apabila Anda menciptakan sebuah karakter yang secara umum hampir terlihat sama akan membuat jalan ceritanya membosankan meski sudah memiliki konflik yang besar sekalipun. 5 dari 8 halaman Tentukan Alur atau Plot Alur atau plot juga merupakan salah satu aspek terpenting dalam menulis sebuah novel. Sebab, alur atau plot ini dapat dikatakan sebagai tubuh dari novel sendiri. Perlu Anda ketahui bahwa alur atau plot ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran atau alur maju mundur. Dikutip dari berikut adalah penjelasannya - Plot maju plot ini paling mudah dan paling umum digunakan oleh penulis karena ceritanya pasti akan berjalan maju ke depan terus. Penulis dapat memasukkan flashback dalam plot ini asalkan tidak mendominasi cerita. Karena, jika cerita didominasi oleh flashback, maka plot tersebut dapat berubah menjadi plot mundur ataupun maju. © - Plot mundur ciri-ciri plot mundur biasanya diawali dengan hasil klimaks terlebih dahulu di depan. Pembaca dalam hal ini akan dibuat bingung dengan situasi yang tiba-tiba sudah terjadi. Pembaca akan mengira seolah-olah bagian akhir cerita ada di halaman awal. - Plot maju-mundur plot ini biasanya digunakan di dalam novel-novel fiksi. Hanya saja, kamu harus memiliki keahlian khusus dan ketelitian tinggi agar pembaca tidak dibuat pusing dengan cerita di dalamnya. Biasanya plot maju-mundur memiliki presentase plot maju dan mundur sekitar 5050. 6 dari 8 halaman Menentukan Setting Kemudian Anda juga perlu menentukan setting dalam menulis novel. Setting dapat diibaratkan sebagai panggung yang akan digunakan untuk sebuah pertunjukkan. Akan tetapi setting tetap memiliki batasan serta aturannya sendiri pada setiap jenis setting yang digunakan. shutterstock Terdapat tips untuk membuat setting yakni dengan menciptakan dunia baru milik Anda sendiri. Nah untuk melakukan hal ini dibutuhkan tingkat imajinasi yang sangat tinggi dan memadukan realita dan juga fiksi. Perlu diketahui, bahwasannya novel dengan imajinasi terlalu kompleks akan membuat pembaca kesulitan menggambarkan imajinasi. Sementara imajinasi yang dangkal akan membuat cerita menjadi membosankan pula. 7 dari 8 halaman Menentukan Sudut Pandang Sudut pandang juga merupakan salah satu aspek terpenting dalam menulis novel. Sudut pandang pada nantinya akan berpengaruh pada hasil akhir tulisan. Sudut pandang yang biasa digunakan dalam menulis novel terbagi menjadi tiga yakni sudut pandang orang pertama, kedua dan ketiga. Berikut adalah penjelasannya yang berhasil dikutip dari ©2019 - Orang Pertama Sudut pandang orang pertama menempatkan pembaca sebagai tokoh utama. Tanda sudut pandang orang pertama menggunakan “Aku”. - Orang Kedua Sudut pandang orang kedua, pembaca menjadi bagian di dalam cerita, namun bukan sebagai tokoh aku. Melainkan sebagai tokoh penggembira yang terlihat dengan tokoh “aku”. - Orang Ketiga Sudut pandang orang ketiga diposisikan sebagai orang lain atau penonton. 8 dari 8 halaman Tentukan Konflik dan Klimaks Apabila Anda ingin menghasilkan tulisan novel yang baik, maka di dalamnya harus mengandung unsur konflik dan juga klimaks. Banyak dari beberapa orang yang sulit dalam menciptakan sebuah konflik ataupun masalah. Seperti kehidupan nyata yang dijalani manusia, hidup akan terasa hambar apabila tanpa sebuah permasalahan. Dalam novel, konflik ini hadir dengan bermacam-macam bentuk. Mulai dari konflik yang disuguhkan di awal dan akhir cerita, ataupun di tengah-tengah cerita. Apabila dihadirkan pada awal cerita, biasanya tokoh utama akan menghadapi konflik yang biasanya ia gagal menjalaninya. Akan tetapi pada konflik ke dua atau akhir tokoh utama menjadi menang. [bil]
Halinilah yang perlu diperhatikan sebelum menulis iklan, sehingga pesan yang diberikan mudah dipahami dan rasional. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menulis iklan, sehingga bisa lebih menarik pihak konsumen. Salah satu contoh yang akan diambil adalah tentang iklan alat untuk kesehatan mata, antara lain : Membuat pernyataan
Cara menulis resensi novel Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis resensi novel adalah a. Mencantumkan dan menjelaskan identitas buku selengkap mungkin, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas, harga buku. b. Ungkapkan ikhtisar isi cerita/sinopsis karya sastra yang akan diresensi serta hal-hal menarik yang akan dibahas sebagai pendahuluan di awal paragraf. c. Ungkapkan kelebihan dan kekurangan isi novel atau cerpen dari segi isi, tema, latar, alur, perwatakan, sudut pandang, dan lain-lain. d. Ungkapkan kelebihan dan kelemahan dalam pengunaan bahasa! e. Pada akhir paragraf berilah kesimpulan tentang penting atau tidaknya novel itu untuk dibaca. Struktur resensi novelHal-hal yang perlu dicatat saat akan menulis resensi Komponen yang dapat dibahas dalam menyusun resensi novel adalah sebagai berikut. TemaTema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?Alur CeritaBagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang digunakan pengarang? Apakah ada pembaruan susunan peristiwa dalam cerita itu?PenokohanBagaimana pengarang memberi menciptakan watak atau karakter pada tokoh-tokohnya? Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?Sudut PandangSudut pandang apa yang dipakai pengarang untuk menyampaikan cerita? Adakah keunikan sudut pandang dalam cerita?Latar CeritaBagaimana latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan peristiwa?Nilai-nilaiNilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilainilai baru yang dikembangkan?Bahasa dan Gaya CeritaBagaimana bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara humor, serius, atau sinisme?PengarangSiapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya? Bagaimana kreativitasnya? Dalam sebuah resensi tidak semua cerita tersebut diulas oleh penulis. Biasanya penulis hanya memilih aspek yang dianggap paling menarik. Pertimbangan tentang kemenarikan itu bersifat relatif subjektif. Oleh karena itu, resensi novel itu bersifat subjektif pula. Baca juga Pengertian dan tujuan resensi Hal-hal yang perlu dicatat saat akan menulis resensi Jika anda telah membaca novel secara keseluruhan, hal-hal yang harus dicatat untuk membuat resensi bisa mengikuti cara seperti yang telah dikemukakan di atas, atau mengikuti cara berikut. Memberitahukan kepada masyarakat akan terbitnya buku baru dengan menginformasikan data-data, seperti judul novel, pengarang, penerbit, dan jumlah jenis novel, tema, alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita, nilai-nilai, bahasa dan gaya cerita, reputasi pengarang, dan latar belakang tujuan penulisan atau ringkasan keunggulan dan kelemahan novel, apakah bermanfaat bagi masyarakat atau tidak. Apakah novel itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak, bernilai bagi masyarakat atau tidak, dan seterusnya. Nah, demikian cara menulis resensi novel yang kita bahas secara ringkas, apabila ada pertanyaan bisa ditulis di bawah ini. Daftar IsiIndrawati. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 untuk SMA/MA KElas XI Program IPA-IPS. Jakarta Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan H. 2009. Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 untuk SMA/MA Kelas XI program IPA-IPS. Jakarta Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Aspekmeteorologis yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sumber daya angin sebagai pembangkit listrik tenaga angin adalah . SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah